Selasa, 18 Oktober 2011

TEKANAN DARAH RENDAH DAN SHOCK

Tekanan Darah Rendah (Hypotensi)
Kadang-kadang tekanan darah turun apabila orang yang bersangkutan ber­diri. Ini disebut postural hypotension, dan ini adalah kebalikan dari tekanan darah tinggi (hypertensi).

Yang paling umum ialah tekanan yang lebih rendah dari tekanan normal. Ini lebih sering terjadi pada wanita dewasa, di mana angka 100/50 atau lebih rendah terlihat.



Mereka sering kelihatan pucat walaupun darahnya normal. Rasa pu­sing itu bisa timbul sewaktu-waktu, tetapi lebih sering apabila mereka ber­diri, atau di tempat yang berdesakan, atau adanya infeksi ringan. Infeksi ringanpun pada saluran pernafasan dapat menimbulkan rasa pusing. Itu berarti bahwa darah yang sampai ke otak tidak cukup.
Penyebab lain yang lebih berat mungkin terjadi, tetapi ini tidak umum.
Sering obat yang diberikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dapat berakibat sebaliknya, yaitu tekanan darah rendah.



Perawatan
Pada wanita-wanita muda tanpa kelainan patologi gangguan ini akan sembuh sendiri.  Tubuh itu belajar menyesuaikan diri sehingga tidak memerlukan pengobatan aktif. Pada diri beberapa orang apabila keadaannya agak mengganggu, dan kemungkinan akan membahayakan (seperti waktu mengemudikan kendaraan), meng­gunakan takaran rendah ephedrine akan menolong. Dengan mencegah rasa lelah, beristirahat cukup pada malam hari, dan mencegah infeksi, khususnya pada musim dingin se­muanya ini akan menolong.
Bagi penderita yang sedang meng­gunakan obat penenang, dokter perlu menyesuaikan takaran yang cocok supaya tidak mengakibatkan tekanan darah rendah.
Dalam kasus-kasus lain, penelitian lanjutan haruslah diusahakan dan ditanggulangi.

Shock
Apabila keadaan shock itu berat, nyata bahwa tekanan darahnya menurun dan depresi pada semua pusat vital, sehingga ia menjadi lemah, suhunya naik, berkeringat dan apatis. Kulitnya pucat dan dingin, denyut nadinya lemah dan cepat, dan gelisah dan tidak tenang. la masih dapat berpikir dengan waras, tetapi lebih balk berbaring diam.
Penyebab utama biasanya infeksi di bagian luar dan trauma pada organ utama. Perdarahan rudapaksa, luka bakar adalah faktor-faktor penting. Hal­hal ini menyebabkan hilangnya cairan dan berkurangnya darah secara men­dadak. Rasa sakit dapat memperberat keadaan itu.
Penyebab-penyebab lain termasuk keadaan parah seperti kebocoran usus, radang selaput perut, diare berat dan muntah-muntah, infeksi berat, emboli pulmonal, kerusakan jantung (seperti ketika terjadi serangan jantung).
Perawatan
Shock adalah istilah gawat darurat kedokteran, dan haruslah segera dira­wat. Perawatan ini lebih balk dilaku­kan di rumah sakit dengan tujuan me­nanggulangi keadaan gawat darurat tersebut. Perdarahan haruslah segera dihentikan, dan transfuse darah harus segera dilakukan, atau kalau tidak ada, cairan pengganti lain. Dalam situasi tertentu hydrocortison dapat diberikan, sekadar untuk pertolongan. Suhu penderita haruslah tetap dijaga supaya hangat, bukan panas.
Pertolongan pertama yang dapat diberikan orang awam menunggu per­tolongan seorang ahli termasuk:
*  Perhatikanlah supaya penderita cukup mendapat udara segar.
*  Hentikanlah pendarahan.
*  Supaya cukup darah di otaknya rendahkan kepalanya dan tinggikan anggota tubuhnya bagian bawah.
*  Jangan panaskan dia, tetapi supaya tidak menggigil tutuplah badan dengan selimut tipis atau kain yang cocok.
*  Usahakanlah supaya penderita tidak kehilangan cairan lewat keringat dengan menjaga supaya ia tidak berkeringat.
*  Hilangkanlah rasa sakitnya de­ngan membalut lukanya, memasang bida untuk yang retak, meninggikan bagian yang luka serta mengistirahat­kannya. Tanganilah selalu dengan hate-hate.
*  Bawalah dia kepada tenaga medis secepat-cepatnya.
Berikan minuman sedikit. Jangan yang beralkohol. Jika ia tidak sadar, jangan beri minum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar