Selasa, 18 Oktober 2011

GAGAL JANTUNG



Gagal jantung adalah salah satu gangguan umum pada jantung, yang diidap banyak orang. Hal ini mempunyai tanda-tanda yang khas. Pada tahun-tahun belakangan ini, perawatannya berkembang pesat, dan dapat memperpanjang hidup serta membahagiakan banyak orang.






Kegagalan Kardiak Congestive
Seperti yang telah disebutkan pada pasal I, jantung itu mempunyai tenaga kerja yang luar biasa. Dalam keadaan biasa ia akan berdetak secara teratur tu­juh puluh kali dalam satu menit, 10.000 kali dalam sehari, 2.500 juta kali selama hidup. Bekerja secara demikian ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Tetapi selain daripada keteraturannya berdetak, ia bekerja dengan giat, mene­rima darah pada ujung yang satu lalu memompakannya ke seluruh sistem yang rumit itu.
Banyak orang yang mempunyai jan­tung yang telah bekerja baik seumur hidupnya. Akan tetapi, dengan beban yang seberat itu, sudah tentu jantung itu akan sering tidak mampu melakukan tugasnya tanpa berhenti.
Hal ini boleh jadi akan bertambah berat karena keadaan dari luar yang tidak secara langsung berhubungan dengan kemampuan jantung. Jika ada gangguan lain yang menghalanginya, dan ia terpaksa bekerja lebih keras, maka ada kemungkinan akan meng­alami kerusakan (sebagian atau kese­luruhan). Inilah yang disebut kegagalan jantung. Pendeknya, ia tidak dapat melakukan tugasnya seperti biasa.
Apabila hal seperti ini terjadi, maka muncullah berbagai gejala, dan sebagi­an menunjukkan keadaan yang parah.
Jantung mempunyai due sirkulasi yang terpisah. Satu terdapat di sebelah kanan yang bertugas untuk memom­pakan darah ke seluruh sistim paru­paru. Satu lagi terdapat di sebelah kiri yang bertugas untuk memompakan darah ke sirkulasi umum tubuh itu. Salah satu boleh saja terpengaruh jika jantung itu tidak bekerja baik lagi sebagai mesin yang memompa.
Akan tetapi, pada umumnya kedua­ duanya sama-sama berpengaruh, kare­na jantung itu adalah satu organ, dan pada saat ia tidak bekerja baik, maka sekaligus keduanya terpengaruh.
Para dokter sering berbicara menge­nai kegagalan jantung sebelah kanan, atau kegagalan jantung sebelah kiri. Tetapi, pada umumnya, jika bukti-bukti dari keduanya kelihatan, istilah yang umum dipakai ialah kegagalan kardiak congestive atau kegagalan jantung congestive.
Dalam keadaan biasa jantung akan memberikan keperluan yang mendesak secara otomatis. Pada waktu bersenam, otot-otot dan organ-organ memerlukan tambahan oksigen dan makanan, ini ditunjukkan oleh detakan jantung yang lebih cepat karena mendapat pekerjaan tambahan. Kesanggupan bervariasi melakukan tugasnya. adalah suatu keluarbiasaan.
Jantung yang berada dalam kea­daan baik dan sehat dapat melakukan tugasnya sampai tingkat yang besar sekali. Hal ini dapat dilihat pada diri para atlit.
Bukan hanya detak jantung itu yang bertambah tetapi output darah yang dipompakan bertambah. Serat-serat otot yang membentuk organ itu membesar pada saat mengalirkan darah ke ruangan-ruangannya. Otot yang mem­besar itu dengan sendirinya mengeluar­kan lebih banyak tenaga pada saat mengempis sehingga lebih banyak darah dipompakan pada tiap detakan.
Akan tetapi hal ini bisa terjadi hanya sampai tingkat tertentu. Jika melam­pauinya maka akan terjadi yang sebaliknya. Gantinya memberikan kesanggupan yang lebih besar, tenaga semakin menurun. Dalam keadaan kesehatan yang baik, titik yang kritis ini tidak pernah ada.
Tetapi dalam keadaan tertentu, apabila jantung sakit, titik yang kritis ini cepat terjadi. Orang yang menderita kegagalan jantung, cepat mencapai taraf ini dan keadaannya akan cepat memburuk. Makin lama makin lemah detakan jantungnya. Untuk berusaha mengimbangi hal ini maka jantung itu akan membengkak. Dengan keadaan ini terjadilah apa yang disebut hypertrophy kardiak. Jantung, yang terdiri dari otot­-otot itu, menjadi besar, dan tidak dapat bertugas dengan baik. Pada saat ini ia tidak dapat memompa dengan baik lagi.
Pada saat keadaan ini makin mem­buruk, tanda-tanda yang berkaitan dengan kemerosotan mekanisme ini, menunjukkan gambaran yang khas. Jarang terjadi secara mendadak (seperti halnya angina dan pembuluh darah) tetapi biasanya lambat-laun semakin memburuk.
Sebab-sebab kegagalan jantung adalah karena faktor-faktor luar yang menambah beban jantung. Mungkin juga karena sakit pada otot jantung itu sendiri, seperti radang, atau kekurangan suplai darah pada otot jantung. Mungkin juga ada tahanan pada setiap denyut jantung, seperti yang terjadi dalam tekanan darah tinggi. Dalam hal ini, setiap kali jantung itu berdetak, ia harus lebih dahulu mengatasi tekanan pada pembuluh darah barulah ia dapat memompakan darah itu. Biasanya klep jantung itu menjadi rusak, dan itu menyebabkan perlunya tenaga yang lebih besar untuk mengatasi tahanan yang semakin meningkat ini. Ada kalanya terjadi juga ketidakteraturan detakan jantung. dan hal ini boleh jadi menurunkan tenaga kerja jantung.
Tetap apapun penyebab utamanya, akibatnya tetap sarna- la tidak sanggup mengirimkan darah yang cukup kepada jaringan. Inilah tugasnya yang utama.
Jadi pada waktu ia berusaha me­nanggulangi ketidaksanggupan itu, jan­tung telah merusak dirinya sendiri secara lambat laun.

Gejala – gejala
Inilah gejala-gejala utama kegagalan Kardiak congestive yang mempengaruhi sistim peredaran darah sebelah kiri maupun sebelah kanan. Biasanya bagian kiri jantung itu yang pertama terpengaruh, dan sudah pasti akan mempengaruhi yang sebelah kanan, saluran darah yang mengalirkan darah ke seluruh sistem paru-paru.
Sesak nafas adalah tanda pertama. Batuk adalah umurn, dan sering ber­campur darah. Istilahnya ialah haemop­tysis. Inflah gejala-gejala yang khas.
Istilah untuk sesak nafas ialah dyspnoea. Semua tingkat telah dipenu­hi. Kegagalan jantung mula-mula menunjukkan "effort dyspnoea," timbul hanya pada waktu kerja keras. Tetapi, apabila kemampuan jantung menurun, maka dyspnoea meningkat.
Berangsur-angsur, akan terasa men­jelang senja, dan pergerakan sederhana untuk menanggalkan pakaian akan menimbulkan gejala. Tidur pada malam hari sering akan membawa kelegaan, dan keadaan balk pada esoknya akan menolong untuk hari berikutnya. Apabila penyakit itu semakin menjadi-jadi, kesesakan nafas boleh juga terjadi pada waktu beristirahat, berbicarapun, mem­beri isyarat atau gerakan yang sederha­na akan menyebabkan dyspnoea. Nafas pendek-pendek, cepat dan kelihatan agak susah, dan disertai dengan usaha keras. Nafas tidak panjang, dan sekali­pun perhatian dialihkan secara tiba-tiba kepada hal lain tidak akan menolong.
Pada satu saat si penderita akan mengalami keadaan yang disebut or­thopnoea. Itu berarti bahwa waktu tidur di malam haripun susah bernafas. Pada saat ia dalam posisi telentang terkum­pullah cairan di dalam paru-parunya. Ini mengakibatkan semakin berkurangnya oksigen yang didapati dari darah.
Keadaan ini akan membangunkan penderita dengan dyspnoea. Sering ia akan merasa lebih nyaman tidur bersan­dar di atas bantal, atau ditinggikan bagian kepalanya pada kursi malas katimbang telentang.
Keadaan ini mungkin saja tidak akan terkendalikan lagi sehingga mencapai keadaan yang disebut paroxysmal car­diac dyspnoea, disebut juga asma kar­diak. Ini adalah kelanjutan orthopnoea, dan ini adalah keadaan lanjut dalam masalah kegagalan jantung.
Gejala-gejala tersebut mungkin juga ada yang parah. Pada umumnya serangan itu terjadi pada malam hari, dan berbaring telentang adalah satu faktor yang merangsangnya dengan cepat. Kegagalan jantung selaku pom­pa menyebabkan cairan terhimpun di dalam paru-paru, yang diperburuk oleh arus darah ke paru-paru dalam posisi ini.
Ini sering terjadi apabila pada siang hari orang tersebut kerja keras atau makan banyak pada malam itu. Si penderita akan terbangun sekitar jam dua pagi karena rasa sesak dan dyspnoea. la ingin turun dari tempat tidurnya dan segera dilakukannya, ber­jalan ke arch jendela, serta mem­bukanya lebar-lebar sambil bernafas panjang untuk memasukkan oksigen yang cukup ke dalam paru-parunya. Dadanya tersumbat, sering disertai batuk-batuk, dan sering bercampur darah. Sangat susah bernafas, dan terdengar suara desis seperti yang ter­jadi pada penderita asma. Pada saat ini si pasien cemas, tegang dan lesu, dan sering khawatir akan hidupnya. Kulitnya berubah pucat dan dingin. Sering sikap berdiri akan mempercepat kelegaan.
Ketidakteraturan yang disebut pulmonary oedema adalah satu jenis penyakit yang lebih parah sifatnya. Sering dadanya terasa sakit dan terdengar suara bengek di dalamnya, batuk-batuk yang disertai cairan bercampur darah. Kadang-kadang kulit mukanya berwar­na kebiru-biruan karena kekurangan oksigen. Rasa pusing sering timbul karena kekurangan oksigen di dalam otak. Dengan demikian ia berada dalam keadaan gawat darurat, dan harus segera diberikan pertolongan.
Dalam kasus-kasus yang lebih parah, sering muncul pernafasan yang khas yang disebut pernafasan Cheyne­Stokes. Nafasnya tersendat-sendat pendek. Tarikan nafas dangkal, ini lambat-laun semakin dalam dan cepat. Lalu oksigen sudah kebanyakan di dalam darahnya, sehingga terjadi kele­suan, atau menurun kelancaran per­nafasannya. Kasus-kasus yang lebih parah ini sering diasosiasikan dengan ketidakteraturan denyut jantung, dan bunyi yang tidak normal di dalam dada serta jantungnya.
Oedema, atau akumulasi cairan pada bagian-bagian yang bergantung pada bagian lain, biasa terjadi pada orang yang mengalami kegagalan jan­tung, dan memberi indikasi jantung sebelah kanan sudah kurang kemampu­annya.
Pernah hal ini dikenal dengan nama dropsy, dan ini adalah gejala yang khusus pada kegagalan jantung. Bengkak-bengkak timbul di berbagai bagian. badan dan paling umum di pergelangan kaki. Mungkin timbul di bagian belakang tubuh sebelah bawah di daerah sakral, di bagian alat kelamin dan pada sebelah atas paha. Ini merupakan indikasi lain bahwa jantung tidak memompakan semua darah yang dialirkan kepadanya sehingga darah itu terkumpul di pembuluh darah balik.
Jika ia berdiri sepanjang hari, cairan itu berkumpul di sekitar pergelangan kaki. Menjelang senja (atau setiap saat pada hari itu kalau kasus parah) pergelangan kakinya tidak nampak lagi sama sekali. Jika ditekan dengan jari maka akan terlihat bekas tekanan dan akan kembali setelah beberapa menit. Sama seperti menusukkan jari ke gala-gala. Jaringan di bawahnya penuh cairan sehingga bila ditindis akan ken­tara bekasnya. Mengenakan sepatu atau kaos kaki yang ketat akan mening­galkan bekas pada bagian yang bengkak itu.
Biasanya, setelah beristirahat pada malam hari, dan kaki dinaikkan, oedema itu tidak kelihatan lagi pada pagi hari, tetapi akan kembali muncul pada siang hari.
Sering oedema dapat menunjukkan hasil pengobatan dan menyatakan kepada dokter hasil perawatannya. Apabila cairan itu hilang, jantung beker­ja agak baik dengan memberikan obat tertentu.
Adakalanya bagian tubuh di bagian dalam penuh cairan. Misalnya sirkulasi ke arch usus dan hati. Karenanya hati itu akan bengkak, dan saluran lambung akan menjadi kaku dan penuh. Selera akan menurun karenanya.
Keadaan yang lebih berat lagi, cairan itu akan keluar ke bagian lambung dan tertampung di bagian bawah. Ini disebut ascites, itu adalah tanda kea­daan jantung yang sangat parah.
Banyak gejala lain bisa tampil. Lesu dan kehabisan tenaga. Kadang-kadang bibirnya kebiru-biruan dan ujung-ujung anggota tubuh menunjukkan kurangnya oksigen. Keadaan ini akan bertambah berat jika orang yang bersangkutan menderita anaemia.
Guna mengetahui beratnya penyakit itu, dokter akan sering membuat test. X-ray dapat menunjukkan pembengkakan bilik jantung, pada saat jantung itu gem-bung dan semakin kurang oksigen. Paru-paru akan sesak karena banyak­nya cairan yang terkumpul. Elektrokar­diogram dapat juga menunjukkan bahwa jantung itu tidak bekerja dengan baik.
Perawatan
Ada berbagai jenis gambaran pe­nyakit jantung. Pada mulanya hanya ketidakteraturan tanpa gejala, lalu lambat laun (atau cepat) menjadi parah.
Semakin cepat penyebabnya diketa­hui dan diobati, semakin besar kesem­patan untuk menghindarkan keadaan buruk yang lebih parah. Sering ada juga kelainan lain yang sama-sama muncul dan dapat didiagnosa serta diobati. Di antaranya penyakit klep jantung, pe­nyakit thyroid (thyrotoxicosis, satu gang­guan besar), beri-beri (sering karena minuman keras yang terlalu banyak), atau anaemia.
Akan tetapi, kalau sudah diketahui, sudah dapat dilakukan perawatan umum. Tujuannya adalah untuk mene­nangkan gangguan otot jantung. Istira­hat jasmani dan pikiran dapat juga menolong hanya supaya jantung beker­ja sebaik-baiknya tanpa gangguan dari luar.
Kemudian, efisiensi denyutan jan­tung haruslah ditingkatkan. Ini dicapai dengan menggunakan digitalis yaitu obat penyakit jantung terbaik. Salah satu dari begitu banyak variasi yang ada.
Lalu, kecenderungan mengumpul­kan cairan dan garam haruslah terus dicegah dengan mernberikan tablet pembuang cairan, biasanya tablet diuretik dapat ditelan. Tablet ini yang sekarang agak luas pemakaiannya.
Istirahat adalah salah satu perawa­tan untuk penyakit jantung. Lamanya beristirahat bergantung kepada kea­daan. Jika asma jantung berulang, maka setiap kali terjadi si penderita memerlukan beberapa hari istirahat un­tuk setiap kali serangan.
Istirahat jasmani dan pikiran mere­dakan kecemasan dan kekhawatiran; apabila badan berhenti maka kegiatan otot jantungpun berkurang.
Perawatan orang yang menderita penyakit jantung adalah di bawah pengawasan dokter. Berapa banyak istirahat akan diperbincangkan dan kegiatan yang cocok dirancang sesuai dengan keadaan sosial dan ekonomi orang yang bersangkutan.
Penyakit jantung yang lebih berat memerlukan lebih banyak istirahat. Pergerakan akan disesuaikan dengan pengaruhnya ini.
Selalu ada kekhawatiran yang dira­hasiakan para dokter.
Dengan beristirahat lebih lama di tempat tidur berarti pergerakan berku­rang dan ini memperbesar bahaya pengentalan darah. Hal ini sering terjadi pada otot betis yang disebut pengen­talan darah pada vena. Selain daripada pembengkakan pada anggota tubuh, dapat juga terjadi satu pembekuan yang menghentikan satu saluran ke paru­paru, dan ini amat berbahaya dan ada kemungkinan besar akan terjadi. Itulah sebabnya sering diadakan istirahat di tempat tidurdan diselingi berjalan-jalan atau duduk di kursi.
Makanannya diperhatikan betul. Karena beristirahat, maka tidak perlu makan banyak. Pada awal pengobatan sudah cukup 1000 kalori sehari. Mengu­rangi makanannya tidaklah masaiah karena mereka sering tidakmerasa lapar. Makanannya haruslah sedikit tetapi menarik, karena ada selalu pengaruh psikologis dan si pasien memerlukan sejumlah tertentu gizi. Sedikit makanan berarti pekerjaan jan­tung ringan.
Kadar garam pada makanan si pa­sien harus rendah. Disarankan supaya tidak perlu ditambah garam. Sering makanan tanpa garam itu tidak menarik selera. Pada masa lalu garam sangat dibatasi. Dewasa ini karena kemantapan pengobatan cairan, maka tidak terlalu diperhatikan lagi tentang larangan garam.
Minuman tidak perlu dibatasi. Bebe­rapa dokter (tidak semua) berpendapat kurang beralasan untuk melarang sedikit minuman beralkohol karena kesehatan jantung. Tetapi demi moral dan Kesehatan secara umum baik juga kalau bertarak.
Merokok dalam segala bentuk haruslah dibatasi atau dihentikan sama sekali. Pengaruh yang tidak mengun­tungkan dari asap tembakau terhadap jantung dan pembuluh darah sudah begitu jelas sehingga tidak tepat lagi mengizinkannya merokok. Baik jika hal ini dijelaskan kepada si penderita dengan cars yang baik, yang mungkin akan merasa tidak enak pada mulanya.
Pengobatan
Pengobatan itu amat penting, dan itulah yang terutama.
Pilihan utama untuk segala jenis kegagalan jantung ialah morfin. Kecuali ada penyakit paru-paru yang berat sehingga dapat mempengaruhi per­nafasannya. Tetapi untuk semua jenis kegagalan jantung yang biasa dihadapi dan komplikasinya, seperti asma jan­tung dan oedema pulmonal, hasil­hasilnya cukup baik.
Morfin (yang biasa disuntikkan dokter atau perawat) menurunkan ketegangan jasmani dan pikiran. Itu menurunkan kecemasan, dan sering menyebabkan si pasien istirahat dan legs, atau bahkan tidur, yang amat dibutuhkannya. Hal ini memberi kesem­patan baginya untuk memulihkan serta mengembalikan efisiensinya, walaupun dalam keadaan jantung yang agak lemah.
Digitalis adalah istilah pengobatan jangka panjang yang memberikan jan­tung itu keringanan besar. Faedah fox­glove yang sederhana sudah dikenal se­jak tahun 1785, ketika Withering mener­bitkan tesisnya yang luar biasa itu un­tuk pertama kali: "Account of the Fox­glove and Some of Its Medical Uses."
Digitalis mempunyai pengaruh yang cepat terhadap otot jantung. Itu meno­long jantung berkontraksi lebih kuat dan mantap, dan segera menurunkan tekanan di sebelah paru-paru, dengan sendirinya akan menurunkan tekanan pada vena.
Itu sangat menolong untuk mengu­rangi debaran jantung. Apabila semakin mantap denyutan jantung—memompa­kan lebih banyak darah—keadaannya akan berbalik. Seluruh peredaran darah akan membaik.
Darah mengalir dari sistem ginjal dengan mantap dan sejumlah besar cairan dibuang sehingga mengurangi beban jantung.
Apabila tidak mendapat perawatan sehingga menunjukkan kegagalan jan­tung kecenderungan adalah untuk memberikan dosis yang besar guns membuat jantung di bawah pengaruh digitalis secepat-cepatnya. Ini disebut digitalisasi. Sering obat itu disuntikkan secara intravenus dengan tekanan tinggi, dan hasilnya akan terasa pada 24 jam pertama. Setelah itu dosis diturun­kan dan diberikan melalui mulut.
Digoxin adalah bentuk umum untuk memberikan digitalis. Dosisnya berma­cam-macam dan tentunya akan disesuaikan dengan keperluan si pende­rita. Tablet itu mempunyai 250 mcg, 125 atau 62.5 mcg. Pada umumnya obat ini akan dapat mengatasinya dengan balk. Sering yang diperlukan ialah 2 mgm (2.000 mcg) untuk memulai digitalisasi, tetapi hanya 250-500 mcg setiap hari un­tuk pemeliharaan.
Pada tahun-tahun belakangan ini, masalah terlalu banyak digoxin sudah diketahui. Kecuali diawasi dengan teliti oleh dokter, maka akan timbul tanda­tanda terlalu banyak digoxin. Di an­taranya detak jantung bertambah, mual dan nafsu makan berkurang dan denyut jantung makin lambat. Penggunaan diuretika akhir-akhir ini cenderung menurunkan persediaan potassium dalam tubuh, dan hal ini kelihatannya akan memperbesar bahaya terlalu banyak digoxin. Banyak dokter membe­rikan digoxin untuk beberapa hari satu minggu, lalu menghentikannya pads akhir minggu itu. Tetapi dalam berbagai hal disesuaikan dengan keperluan pa­sien.
Walaupun digoxinlah cara yang biasa untuk memberikan digitalis, ada juga beberapa jenis perawatan yang lain yang mempunyai khasiat yang sama. Beberapa dokter lebih suka meng­gunakan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar