Kamis, 06 Oktober 2011

CIRI-CIRI SERANGAN JANTUNG


Ciri-ciri serangan jantung pada umumnya nyata dan jelas. Itu sebabnya, perlu mengenal gejala-gejala terjadinya serangan jantung, supaya segera dilakukan pertolongan. Semakin cepat diberikan pertolongan., semakin cepat pasien dibawa ke tempat seorang ahli, semakin besar kemungkinannya memperoleh kesembuhan.
Apabila serangan jantung itu kecil, sering tanda-tandanya tidak kentara. Namun, cars untuk menghadapinya adalah serupa. Lebih baik berasumsi serangan jantung telah terjadi lalu memberikan pertolongan seperlunya daripada sebaliknya.
  
Tanda-tanda Utama
*1.  Rasa nyeri di dalam dada.
*2.  Shock (pening, lemah, berkeri­ngat, muntah-muntah, pingsan, pucat).
*3.  Gejala gagal jantung (sesak nafas).
*4.  Denyut jantung tidak teratur.
1. Rasa Nyeri Di Dalam Dada
Inilah tanda yang paling umum, dan dialami setiap kali terjadi serangan jan­tung. (Kini, istilahnya yang biasa ialah infark miokard. Ini sama dengan oklusi koroner. Artinya pembuluh nadi koroner tersumbat akibat pembekuan darah atau thrombus.)
Variasi rasa sakit tersebut sangat besar, dan terjadi tiba-tiba. Terjadi pada sembarang waktu siang atau malam, walaupun kata orang itu lebih sering ter­jadi pada orang yang pendek dan gemuk, di musim dingin.
Ini terjadi bukan karena hal-hal yang sangat mengagetkan. Nyeri itu sampai mencekam. Pada umumnya perasaan itu terjadi di bagian depan dada, pada tulang dada (sternum). Dari situ, lalu menyebar ke seluruh dada, khususnya di bagian lengan kiri.
Rasa sakit itu seperti mengejang atau tekanan berat, bukan hanya sekadar sakit. Sering menyebar ke arch leher, mungkin juga ke tulang rahang, lalu seterusnya ke lengan kiri. Itu mungkin pula terasa di antara kedua bahu, atau pada rongga lambung (epigastrium). Rasa sakit itu menyebar seperti tersebarnya angina .Akan tetapi tidak timbul karena gerak badan seperti halnya angina.
Kebalikan dari rasa sakit angina, rasa nyeri di dalam dada itu bertambah nyeri sampai mencapai klimaksnya. Bagi beberapa orang rasa nyeri ini membuat penderita tersiksa, dan inilah pengalaman yang paling buruk baginya. Tetapi bila rasa nyeri itu tidak begitu parah, maka orang tersebut tetap aktif namun gelisah.
Seringkali penderita merasa bahwa pencernaannya tidak beres. Menurut perasaannya, semakin ia bergerak, se­makin cepat nyeri itu hilang. Karena itulah ada orang yang pergi berkebun, gerak badan, bahkan mengikuti gerak badan di gedung olahraga secara bersemangat. Tetapi tidak satupun dari usaha tersebut akan menolongnya, bahkan hal itu dapat membahayakan nyawanya.
Serangan yang tidak disertai rasa nyeri hampir tidak ada. Malahan serangan itu boleh jadi muncul waktu ia tidur, dan mungkin merenggut nyawa­nya, walaupun ini tidak umum.
Gejala Prodromal. Pada diri beberapa orang timbul rasa sakit yang hanya sesaat, kira-kira dua puluh empat jam atau tujuh puluh dua jam sebelum timbul gejala yang sesungguhnya. Ini­lah yang disebut gejala prodromal.
Mungkin juga timbul di dalam diri orang itu perasaan sedih atau murung, hal itu dialaminya tanpa ada alasan yang nyata. Rasa nyeri mungkin juga timbul dan menghilang.
Orang-orang yang sudah pernah mengalami angina akan merasa khawatir karena sering merasa sakit di dalam dadanya. Tetapi perasaan beberapa orang bukan seperti angina karena terlalu sering berlangsung dalam waktu yang agak lama. Jadi inilah mungkin gejala-gejala awal akan ter­jadinya serangan jantung. Bijaksanalah pasien ini jika ia segera ke dokter atau ke rumah sakit.

2. Shock
Shock adalah satu hal yang biasa terjadi pada orang yang mengalami in­fark dan terjadi pada setiap tahap. Pada penderita yang masih ringan, shock itu boleh saja ringan atau hanya sebentar saja. Mungkin juga agak berat dan lama. Shock ringan dapat meningkat menjadi shock kardiak dan ini tentu lebih parah dan seluruhnya sangat menakutkan.
Gejala umum dari shock termasuk rasa lemah dan pusing, atau pingsan.
Ada juga yang lebih kentara dan parah. Kulitnya pucat, dingin dan basah. Wajahnya pucat, murung dan camas, dan kulitnya seperti tembus pandang. Mungkin juga kelihatan kebiru-biruan karena kulit tersebut dan ujung-ujung anggota tubuhnya kekurangan oksigen. Sekalipun sudah demikian orang tersebut tetap waras, dan tahu betul kejadian-kejadian lingkungannya.
Shock seperti ini boleh berlangsung seketika saja, atau kalau parah berlangsung beberapa jam atau beberapa hari. Semakin lama semakin berbahaya. Apabila itu shock kardiak, maka keadaan orang itu parah, dan sering membawa maut.

3. Gejala Kegagalan Jantung
Gejala ini terasa pada setiap kali ada infark, dan muncul dengan tiba-tiba dan sangat berbahaya. Itu terjadi karena jan­tung tidak mampu melakukan tugasnya pada scat aksi datang secara men­dadak, dan gagal melakukan tugas­nya secara normal.
Ini terlihat dengan susahnya ber­nafas yang disebut dyspnea (sesak nafas). Hal ini sering disertai asma kar­diak, yang mirip dengan gejala bunyinya asma. Itu berarti bahwa darah tidak dapat dipompakan melalui paru-paru, sehingga ada desakan yang lebih besar untuk mencukupkan nafas ke seluruh sistem tersebut. Kadang-kadang tim­bullah ketidakteraturan pernafasan yang disebut Cheyne-Stokes. Karena itu tim­bullah warns kebiru-biruan (cyanosis) pada bibir, telinga, jari, atau pada seluruh kulit tubuh orang tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya oksigen yang mencapai tempat tersebut dan karbon­dioksida semakin banyak.

4. Ketidakteraturan Denyut Jantung
Kadang-kadang timbul ketidaktera­turan denyut jantung. Kontraksi dini jan­tung yang babas dari irama jantung nor­mal, disebut extra systolic, sering terjadi; dan kemudian akan terns tidak teratur balk kecepatan maupun kekuatannya, ini disebut atrial fibrillation (fibrilasi atrium). Orang ini, pada umumnya, tidak mengetahui hal ini, dan is jarang mengeluh tentang palpitasi (kegiatan jantung yang luarbiasa).
Ada kalanya ketidakteraturan kardial ini menjadi makin parah. Apabila kon­disi yang disebut ventricular tachycar­dia yang diidap, yang berarti frekuensi denyut jantung berlebihan, maka orang tersebut berada dalam bahaya. Ini sering menyebabkan kematian.
Sering juga terjadi bahwa denyutan itu lemah sekali, dan agak sulit mene­mukan masalahnya di mana. Tidak ada denyutan yang dapat diraba. Inipun ber­bahaya. Jika tidak cepat ditolong dengan pernafasan buatan, orang itu dapat meninggal tiba-tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar