Minggu, 23 Oktober 2011

Denyutan Jantung Ektopik (Extrasistole)



Walaupun denyutan jantung itu berasal dari sino-atrial node, boleh juga berasal dari tempat lain dan disebarkan ke jaringan jantung tesebut. Sumber yang paling umum dari denyutan tam­bahan ini (yang disebut extrasistole, yang berarti extra atau kontraksi tam­bahan yang akan membuat jantung menghasilkan sistole) adalah jaringan ventrikel.



Denyutan ektopik sering mengikuti denyutan normal. Akan tetapi, itu sering diikuti "periode yang susah," selama waktu ini denyutan normal yang berikutnya tidak ada, karena jaringan jantungnya masih memulihkan kesang­gupannya untuk berkontraksi oleh denyutan tambahan.
Ini biasanya berarti periode tanpa kegiatan timbul, yang akan diikuti denyutan yang normal sesudah periode yang susah itu. Yang terakhir ini mungkin berbentuk denyutan keras.
Ini memberi kesan adanya ketidak­teraturan jantung, teristimewa bila denyutan ektopik itu sering terjadi.
Denyutan ektopik boleh saja terjadi pada usia manapun, pada kedua jenis, dan biasanya dianggap normal. Itu bukan berarti ada penyakit jantung, walaupun terdapat penyakit organik, ini yang lebih sering terjadi.
Pada orang-orang yang normal, ini biasanya timbul di kalangan orang yang banyak menggunakan teh, kopi, alkohol atau tembakau. Kelelahan fisik dan mental, stress emosi, ketegangan dan kerja keras akan membuatnya lebih sering terjadi. Perubahan sikap duduk, seperti tidur, khususnya setelah makan kenyang atau bekerja berat pada siang harinya, akan memperbesar kejadian tersebut. Itu dikaitkan jugs dengan migrain dan gangguan pencernaan.
Sering denyutan ektopik berlang­sung tanpa kita rasakan. Ada orang yang mengatakan seperti "kehilangan denyutan jantung," atau "jantungnya terbalik" atau "berhenti." Kadang-ka­dang pingsan, yang jarang terjadi. Diag­nosa oleh dokter mudah saja. Elektro­kardiogram (EKG) dapat dipergunakan jika ada keragu-raguan, dan pasien dapat diberikan kepastian bahwa segala sesuatu berjalan baik.
Ada kalanya denyutan ektopik itu agak cepat, sehingga menunjukkan adanya penyakit yang lebih parch. Tetapi sekali lagi, EKG dapat dipercayai, dan dapat memberi tafsiran akurat.
Perawatan. Pada umumnya tidak disa­dari adanya sistole extra. Perawatan ti­dak perlu, setelah dipastikan tidak adanya penyakit patologis.
Jika pasien masih khawatir, pene­nang ringan dapat diberikan untuk wak­tu singkat. Kebiasaan yang wajar harus­lah diikuti, dan mulailah memper­hatikan asas-asas kesehatan. Mengu­rangi pemakaian teh, kopi dan alkohol, dan menghentikan rokok akan meno­long. Pada hakekatnya, akibat dari rokok yang sangat merusak telah didokumentasikan dan ada baiknya mengikuti saran ini.
Dalam kejadian yang langka, obat yang mengatur denyutan jantung, seperti beta-Mockers (propranolol atau preparat sejenisnya), atau quinidine dapat diberikan di bawah pengawasan medis. Tetapi penggunaan hal-hal ini jarang disetujui.

2 komentar:

  1. Saya pernah extra systole tahun 2002.setelah itu jarang walaupun pernah. Seminggu ini sering terjadi bisa 6x sehari. Sekali seperti disentak.."didug"! Terasa sedikit sakit/nyeri. Seminggu ini mmg saya kerja seharian sampai malam.tudur baru jam 02.00. dan penuh stress.apakah itu normal? Dan setelah saya istirahat dan menenangkan diri apakah bisa normal?apa perlu saya EKG, karena setiap ekg selalu bagus karena tdk terjadi Extrasystole saat EKG.

    BalasHapus
  2. Saya juga sering,,, jantung rasanya seperti ada sentakan,, deg deg deg... DEEG.. kemudian normal lg. Apakah seperti itu?

    BalasHapus