Jumat, 30 September 2011

BAGAIMANA MENGHINDARKAN SERANGAN JANTUNG

Sekalipun telah berkurang, serangan jantung masih tetap merenggut sejumlah besar nyawa orang setiap tahun. Ada delapan "faktor bahaya" yang sudah jelas diketahui dan mudah diukur pads diri setiap orang. Dengan mengurangi salah satu dari "faktor bahaya "ini, jika sudah ada, maka kemungkinannya serangan jantung itu berkurang secara menyolok. Pasal ini amat penting diketahui oleh tiap pembaca dari semua kelompok usia.


Bagaimana serangan jantung dapat dihindari?

Penyakit ini adalah salah satu penyebab terbesar kematian di dunia Barat dewasa ini, maka besar faedahnya untuk mempelajari cars-cars untuk mengurangi resiko tersebut.

Seperti yang sudah dinyatakan dengan jelas bahwa banyak dari antara penyebab itu telah diketahui dengan jelas dewasa ini. Demikian jugs, banyak cara-caranya untuk memperkecil resiko tersebut.

Marilah kits mengulangi definisi penyakit jantung koroner. Sebenarnya, arti kelompok kata ini adalah sama dengan penyakit jantung iskemia, ke­duanya sering digunakan.

Definisi yang terbaik adalah yang diberikan belum lama ini oleh WHO,
Organisasi Kesehatan Sedunia. Didefinisikannya sebagai, "Ketidak­sanggupan jantung, akut atau kronis, yang timbul karena kekurangan suplai darah pads myocardium sehubungan dengan proses penyakit pads sistem nadi koroner."

Istilah medis, akut berarti timbul tiba­tiba; kronis berarti sudah lama. Myokar­dium adalah nama seluruh otot yang membentuk jantung itu. Suplai darah koroner adalah jaringan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung, seperti yang telah dijelaskan pads pasal-pasal sebelumnya.
Arteriosclerosis, yaitu penyakit penebalan/pengapuran pads Binding pembuluh darah, adalah penyebab
Kini, suclah diketahui berbagai penyebab penyakit jantung koroner. Sebagian berkaitan dengan kebiasaan makan orang tersebut. Ada juga yang tidak berkaitan dengan makanan. Berikut ini penyebab-penyebab utama.

Sudah jelas jika sebab-sebabnya diketahui dan dicegah, maka resiko tim­bulnya penyakit jantung dan ketidak­sanggupan yang terlalu dini dapat dikurangi.

a. Faktor Resiko non-dieter

1. Sejarah keluarga (kemungkinan karena hubungan genetik).

2. Penyakit-penyakit yang bertalian

(i) Diabetis

(ii) Naiknya tekanan darah.

3. Kurang bergerak badan, dan teka­nan psikologis.

4. Merokok

b. Faktor resiko yang berkaitan dengan diet

5. Meningkatnya lemak dalam darah (hyperlipidaemia).

6. Karbohidrat

7. Berat badan yang berlebihan

8. Faktor mineral; protein.

Yang terutama dari antara penyebab ini adalah meningkatnya lemak dalam darah, tekanan darah meninggi, dan mengisap rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar